Bingung pengen liburan ke tempat yang belum pernah tapi tiket pesawat lagi mahal mahalnya? Kenapa ga coba... road trip? *Terms and conditions apply :)) Karena sekeluarga belum pernah ke Lampung dan penasaran bangett sama keindahan alamnya, saat bulan April 2019 lalu ada libur long weekend kami sekeluarga mencoba untuk road trip dari Jakarta - Bandar Lampung. Kenapa pilih road trip? Karena itu tadi, dipicu harga tiket pesawat yang lagi mahal-mahalnya (dah gitu kami memutuskan ke Lampung 2 minggu sebelumnya:3 ), juga dipicu oleh: konon perjalanan darat Jakarta Lampung saat ini sudah nyaman dan cepat. Bener ga ya? And turns out, ini salah satu trip kami yang paling memorable... kenapa?
Sebelum berangkat road trip ke Lampung dari Jakarta, jangan lupa cek jadwal keberangkatan kapal dari Merak ke Bakauheni dulu ya, guys *halahh tadi gan sekarang guyss :)) *ketauan suka ngider di sosmed mana aja :)) : Bisa cek jadwal keberangkatan (update) di Twitter PT.ASDP : @asdp191, atau hubungi contact centre 24 jam ASDP : 021-191 atau bisa WA /SMS : 08111021191. (you're welcome xD)
Pelabuhan Merak ada yang reguler dan yang eksekutif, dan di perjalanan ini kami memilih berangkat melalui pelabuhan Merak eksekutif. Karena kami sudah memperkirakan lama perjalanan dari Tangsel ke pelabuhan Merak sekitar 2 jam, maka kami berangkat dari rumah sekitar pkl 20.00 kurang, sekalian menunggu suami pulang kerja, sehingga sampai di pelabuhan Merak Eksekutif bisa keangkut keberangkatan yang terakhir di hari itu (keberangkatan terakhir beda beda ya tiap hari jamnya, so musti cek dulu ya), yaitu pkl 22.00. Dan betul saja, sampai disana kami sampai kira-kira sepuluh menit sebelum keberangkatan, beli tiket langsung di pelabuhan Merak yang ternyata modern dan bersih kayak mall ( ga nyangkaa akuutuuuhh sekece ituu) , dan langsung naik ke kapal. Harga tiket kapal eksekutif pada saat April 2019 itu satu mobil plus maksimal isi 5 orang : Rp 545.000,- .
Foto Pelabuhan Merak Eksekutif (2019) kecee yaa :3
Waktu tempuh perjalanan kapal dari pelabuhan eksekutif Merak ke Pelabuhan Bakauheni ditempuh dalam waktu satu jam saja. Dalam kapal cukup bersih dan luas, ada tempat bermain anak juga, dan juga ada jualan makanan ringan seperti snack, pop mie dan minuman ringan. Kalau di dalam kapal semua non smoking ya, jadi kalau mau merokok harus diluar :) *tenang bro bukan di lautnya kok xD masih ada kayak tempat diluar gitu .
Setelah sampai di Pelabuhan Bakauheni, kami langsung lanjut perjalanan ke hotel di Bandar Lampung, perjalanan ini juga melalui jalan tol yang mulus dan lancar (mungkin karena malam hari) dan ditempuh dalam 1 jam 30 menit saja.
Jadi total Tangsel (Bisa juga Jaksel lah rumahku ga sampai 1 km dari Jaksel ko haha) ke Bandar Lampung ditempuh dalam waktu : 2+1+1,5 = 3,5 jam hingga 4 jam saja . *yeaayy
Di Bandar Lampung kami menginap di Swiss Bell Hotel, dan karena sampai di Bandar Lampung sudah malam (eh dini si mittt), initiary jalan - jalannya dimulai besoknya ya:
Itinerary Lampung Day 1 :
7.30 - 8.15 Hotel - Pantai Sari Ringgung (45 menit perjalanan)
8.30- 9.15 : Pantai Sari Ringgung - Pulau Pahawang
14.00 - 14.45 : Pulau Pahawang - Pantai Sari Ringgung.
Bersih -bersih di Pantai Sari Ringgung
Pantai Sari Ringgung - kota Bandar Lampung
17.00 : Makan sore di Pempek 123
Kembali ke hotel bersih bersih
19.00 : Makan malam di bakso sony
Kembali ke hotel
21.30 : Bila masih kuat (like us) makan malam kedua : Nasi Uduk Toha
Tips ke Pahawang :
Kalau bisa naik kapal kesana pagii ya. Kenapa? Cerita saya dibawah ini bakal menjawabnya :)
Bawa makanan kecil/ minuman buat yang maag/laperan tapi plis bawa balik lagi sampahnya (bawa kantong sampah sendiri)
Selain baju ganti, Bawa jas hujan dan handuk kalau bawa anak-anak (just in case) kenapa bawa jas hujan buat anak? cerita dibawah ini juga akan menjawabnya :))
Bawa obat-obatan pribadi, kalau perlu P3K sederhana, well, you never know..
Pantai Sari Ringgung Bandar Lampung yang kids friendly
Hanya 45 menit dari hotel di Bandar Lampung, Pantai Sari Ringgung ini sungguh kids friendly, banyak mainannya di pinggir laut seperti perosotan, ayunan dan jungkat jungkit. Saat cuaca cerah, ombaknyapun cenderung tenang buat anak-anak main. Yang unik juga ada mesjid ditengah lautnya tidak jauh dari pantai ini. Bila mau ke Pulau Pahawang, dari Pantai Sari Ringgung hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit dengan kapal kecil.
Pulau Pahawang yang cantik
Pulau Pahawang ini ada Pahawang kecil dan Pahawang besar, serta juga ada pulau pulau lain disekitarnya. Pahawang sendiri pemandangannya bagus dan alhamdulillah pantai masih bersih dan laut Masha Allah birunya cantik bett...Disana seperti biasa bisa foto-foto dan snorkeling, ga ada yang jual makanan berat jadi kalau lapar ada yang jualan pop mie aja dari kapal, atau minuman kelapa, jadi kalau memang anaknya laperan, bawa makanan dari Lampung/Sari Ringgung saja, tapi jangan lupa bawa pulang lagi sampahnya ya.. please do not litter our ocean with waste especially plastic :)
Kapal kecil yang kami naiki ke Pulau Pahawang
Perjalanan balik dari Pahawang ke Pantai Sari Ringgung ini ga bakal kelupa dalam hidup kami si. 15 menit sebelum sampai pantai tiba tiba hujan, ombak jadi besar dan yang belum pernah kualami ni selama puluhan tahun naik kapal kecil: turun kabut tebel sampai daratannya ga keliatan. Karena kapal juga terbuka hanya ada atap kami semua basah kuyup - Fathir yang saat itu tidurpun sampai bangun karena sudah basah semua walaupun sudah kulapisin handuk pas tidur (this is why I think we should bring raincoat and towels). Daan.. ini jangan dicontoh ya.. saya jarang pake jaket pelampung tiap naik kapal kecil tapi saat ini sampai akhirnya teriak ke suami dan anak untuk pakai life jacket -- yaak di 10 menit sebelum kapal sampai pantai *tepoklah jidat saya duhay netijen.. Terus terang itu saat saat kami merasa ga ada apa -apanya sebagai manusia dan pasrah banget kalo sampai hal paling buruk terjadi - : kapal kebalik. Selain doa, saya uda siap-siap buat megang anak-anak. Alhamdulillah kabut akhirnya berlalu dan kami bisa sampai dengan selamat. Bersyukur diingetin terus akan kecilnya manusia dan untuk ingatt erus sama Allah SWT. The ocean really is a place where we can feel tiny, humble, inspired and salty all at once.
Jadi kalau bisa balik dari Pahawang jangan sore, karena cuaca suka tak menentu kalau semakin sore.
Suami sampe minta difoto sama kapten kapal kami yang sebenarnya juga was was tapi sangat berjasa membawa kami pulang dengan selamat :D
Setelah sujud sukur selamat xD dan bersih bersih, kami kembali ke kota Bandar Lampung untuk makan sore di Pempek 123. Bersih bersih istirahat sebentar di hotel, lalu makan di bakso yang terkenal di Bandar Lampung , yaitu Bakso Sony. Bakso ini ada beberapa cabang di Bandar Lampung, kebetulan yang kami pilih waktu itu cabangnya pelayanannya mengecewakan dan baksonya keluar lama karena lagi rame banget, tapi alhamdulillah.. untung baksonya emang ena banget :))
Bakso Sonhaji Sony
Lanjut lagi lebih malam, karena suami dan saya memutuskan masih lapar.. kami makan lagi di Nasi Uduk Toha.. sungguh nikmat dan mas-masnya pun ramah. Rasanya mirip Nasi Uduk Mpok Iyoh yang terkenal di Ciputat itu.. but this one sensasinya berbeda, ofkorss..a must visit :)
Nasi Uduk Toha, Bandar Lampung
Itinerary Lampung Day 2 :
9 : Ngopi pagi sebentar di Dijou coffeebar
Foto foto sebentar di Elephant Park
10 - 12: Perjalanan Bandar Lampung - Taman Nasional Way Kambas (2 jam)
(fyi jalanannya belum terlalu bagus untuk ke Way Kambas,usahakan jangan pakai sedan ya)
Makan siang di Way Kambas,
fyi makanan disana tidak terlalu banyak pilihannya jadi tips sih ya, mending bawa makanan dari Bandar Lampung :3
13 - 15 :Melihat gajah di Taman Nasional Way Kambas
15 - 17 : Perjalanan pulang ke Bandar Lampung
17- 17.30 : Makan sore mie khodon di Jl.Ikan Bawal
17.30 : Kembali ke hotel bersih bersih dan solat magrib
19: makan malam di Seafood Jumbo
Ngopi cantik sekejap di Dijou, Bandar Lampung
Taman Nasional Way Kambas
Perjalan dari Bandar Lampung ke Taman Nasional Way Kambas membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Sedikit tips : Sebisa mungkin pakai mobil yang bukan sedan dan bawa makanan kecil (dan makanan besar) dari Bandar Lampung aja :) Petunjuk jalan menuju Taman Nasional Way Kambas juga tidak begitu banyak dan detail, jadi butuh menyalakan GPS dan.. walaupun kami sudah pasang waze dan google map tapi akhirnya kami juga tetep bertanya dengan orang di jalan :3 semoga ke depan petunjuk jalannya semakin banyak dan jelas, ya.
Tempat makan di Taman Nasional Way Kambas
Setelah tanya sampai 3x *haha Alhamdulillah sampai juga di Taman Nasional Way Kambas dan kesampean nengok kekayaan bangsa yang hampir punah, Gajah Sumatera.
Taman Nasional ini besarbanget jadi yang sempat kami datangi hanya sampai di PLG - Pusat Latihan Gajah, tempat pelatihan gajah jinak. Menurut info, disini ada sekitar 68-an gajah jinak termasuk 16 gajah kecil. Nah, gajah liar yang diluar PLG ini yang jumlahnya lebih banyak (perkiraan sekitar 200-an tapi masih diteliti terus, si).
Playground di Taman Nasional Way Kambas
Wisatawan bisa naik gajah juga di PLG Way Kambas :(
Disini ada playground juga (sayang kurang terawat) bisa naik gajah (tapi saya sekarang sudah penganut ga bakal naikin gajah jadi ga naik), dan bisa lihat atraksi gajah dan saat mereka mandi.
Walaupun judulnya gajah jinak, mereka ya aslinya wild and free animal (like animal should), jadi tetep ada rantainya (sedih si, tapi agak panjang ni kalau jadi pembahasan) dan mendekati mereka juga harus dengan seizin petugas --- ini serius yaa kalau ga ada petugas JANGAN deketin gajah for your own good, dan kalau bawa anak-anak please diawasi banget-- ... sesungguhnya ada satu lagi kejadian ga bakal kelupa di Taman Nasional Way Kambas --
Ini gajah masih toddler yang ga akan kelupa (baca cerita dibawah ya)
Taman Nasional Way Kambas
Jadi, pas lagi kasih makan gajah pelan-pelan, anakku yang umur 2,5 tahun lepas dan lari aja ke gajahnya gitu dan gajahnya kaget jadi anakku dia sundul pake belalainya sampai jatuh.. Alhamdulillah anaknya ga kenapa-napa si hanya nangis aja tapi asli.. itu pemandangan yang bakal susah kulupa .. deg-degannya sampai keluar dari Way Kambas.., padahal mah anaknya cuma 5 menit nangisnya, abis itu seneng lagi liat gajah. So please, kalo bawa anak kecil, dipegang dan diawasi banget jangan sampe ngacir di tempat ini ya. Jadi ga heran kan kalo kubilang perjalanan ke Lampung ini adalah perjalanan yang memorable banget :))
Last but not least, kuharap Way Kambas ini lebih mendapat perhatian dari pemerintah, karena bagian PLG ini sudah kadung jadi wisata, tapi sarana prasarananya belum maksimal. Semoga semua gajah disini juga sehat terus, dan jumlahnya bisa bertambah.
Itinerary Lampung Day 3 :
Hari kami harus pulang, setelah sarapan dan beres- beres, kami cek out dan brunch lagi di:
Pempek Tenda biru, makan pempek dan es kacang merah
Beli oleh - oleh di Pempek 123
Wisata kota Lampung sebentar - ke Museum Lampung
Pulang ke Pelabuhan Bakauheni - Merak - Jakarta
Alhamdulillah sujud syukur perjalanan Jakarta- Bandar Lampung -Jakarta lancar dan semua selamat walaupun ada dua kejadian yang sempat mengancam jiwa xD..
Sekian cerita road trip Jakarta-Lampung saya, semoga berkenan dan berguna untuk yang membacanya :3
Buat yang akhirnya ke Lampung.. selamat makan enaa..and have fun !!