Jelajah Sulawesi Selatan : Destinasi wajib Tana Toraja
Tana Toraja. Kabupaten kedua yang akan saya bahas dalam misi Jelajah Sulawesi Selatan. Kebudayaan yang unik, pemandangan pegunungan yang indah dan suasana yang agak magis selalu mengiringi perjalanan saya di Toraja. Sudah banyak memang literatur dan blog yang mengupas Tana Toraja, jadi saya rangkum tempat tempat yang menurut saya wajib saja :)
Tidak punya banyak waktu untuk berkeliling Tana Toraja? Dibawah ini rekomendasi tempat wajib kunjung di Tana Toraja (versi saya :3) bila Anda tidak punya banyak waktu untuk berkeliling :) :
Tana Toraja -Rantepao Area
1. Kete Kesu
Kete Kesu is one of my favorite place in Toraja. Kete Kesu merupakan destinasi wajib kalau anda tidak punya banyak waktu, karna Kete Kesu merupakan tempat yang cukup lengkap, disana terdapatl rumah adat, kuburan (tomb) adat Toraja dan penjualan suvenir.
Tongkonan berasal dari bahasa Toraja : "Tongkon" yang artinya untuk duduk. Menurut mitos Toraja, Tongkonan pertama dibuat di surga oleh Puang Matua, The Creator. Dan saat leluhur Toraja turun ke bumi, mereka meniru tongkonan yang ada disurga dan membangunnya di bumi dengan menggelar upacara adat yang besar.
Ada 3 macam Tongkonan, yaitu : Tongkonan Layuk ( untuk petinggi adat), Tongkonan Pekamberan (untuk keluarga yang memiliki otoritas dengan hukum adat) dan Tongkonan Batu (untuk anggota keluarga biasa).
Nah kalau ini foto foto kerajinan dan tenunan Toraja yang dijual di Kete Kesu. Imho, tiap tahun suvenir dan kerajinan yang dijual semakin menarik loh :) kalau sudah lihat jualannya, pasti tergoda pengen beli kerajinan, tenunan dan baju Toraja yang unik unik ini ;) Disini harga kerajinan tangan masih bisa ditawar dan menurut saya cukup murah dibandingkan dengan beberapa toko di kota.
2. Londa
Perbedaan Londa dan Kete Kesu adalah di Londa tidak terdapat rumah adat Toraja, tetapi tetap menarik untuk dikunjungi. Kita bisa masuk ke dalam makam gua dimana disana banyak jenazah yang sudah menjadi tengkorak, baik yg masih ada petinya maupun yang sudah tidak ada. Untuk masuk ke dalam gua ini kita bisa menyewa jasa pemandu wisata lokal yang biasanya sudah siap dengan lampu petromaknya.
Salah satu yg menarik dilihat selain tau-tau (patung dari orang yang sudah dimakamkan) diluar gua , dan masuk ke dalam guanya adalah tengkorak Romeo and Juliet versi Toraja. Menurut cerita, ada sepasang kekasih yang ditolak oleh keluarga untuk menikah karena mereka masih sepupu, and.. you know how the story end, right? Tengkorak merekapun bersebelahan.
Di Londa juga terdapat tempat penjualan souvenir Toraja apabila Anda tidak sempat berbelanja ke pasar atau ditempat lain :)
Seperti halnya tempat pemakaman lain, maka Londa juga sering menjadi tempat upacara pemakaman secara adat Toraja dilangsungkan. Kalau Anda berminat menyaksikan upacara adat yang memang merupakan daya tarik utama karna berbeda dengan adat lainnya ini, upacara pemakaman adat Toraja ini kabarnya banyak berlangsung di bulan Desember disaat libur natal, disaat warga Toraja yg tinggal diluar Toraja pulang kampung, tapi sesungguhnya upacara pemakaman secara adat Toraja ini biasa terjadi jg di bulan-bulan lain, untuk itu memang harus kontak dengan kawan/ travel agent di toraja.
3. Lemo
Lemo terletak di desa Lemo, Toraja. Lemo merupakan kuburan yang dibentuk di dinding bukit yang awalnya juga merupakan kuburan untuk kaum bangsawan. Diperkirakan makam ini sudah ada sejak abad ke-16.
4. Situs purbakala Rantekarassik
Rante Karassik, berasal dari kata Rante yang berarti lapangan, dan Karassik yaitu nama tempat dimana rante itu berada.
Disini kita dapat melihat batu-batu menhir yang telah ada berabad-abad lamanya untuk kepentingan upacara adat Toraja. Makin banyak menhir, makin memperlihatkan pula tingkat keberadaan suatu keluarga.
Situs ini letaknya tidak jauh sebelum Toraja Heritage Hotel, namun sayang tidak ada guide atau pemandu wisata disini yang dapat menerangkan situs ini secara komprehensif. Bahkan terakhir saya mengunjungi situs ini, sudah ada batu menhir yang dipindahkan untuk upacara di tempat lain.
4. Pasar
Nahh, untuk yang mencari oleh-oleh dan belum puas membeli di tempat wisata bisa mampir ke pasar di Rantepao ini. Seperti biasa mesti bisa menawar ya :}
apa saja yang bisa dibeli disini? Selain baju dan cinderamata khas daerah Toraja, juga bisa membeli panganan khas Toraja dan tentunya kopi Toraja yang terkenal akan kemaknyussannya itu :)
Buat yang suka cari rempah rempahpun, (seperti tante saya yang sukanya kalo travel kemanapun cari rempah rempah di pasar :3) disini juga rempahnya sedikit berbeda dengan daerah jawa ya, bahkan cabenya terkenal lebih pedass.
Batu tumonga
Nah jika Anda ingin melihat keindahan Tana Toraja dari atas, Anda harus ke Batutumonga, tapi anda perlu spare waktu kesini karena dari Rantepao membutuhkan waktu 45 menit hingga satu jam dengan jalan yang berkelok. Disarankan, untuk melihat keindahan dari batutomanga selepas subuh, atau saat sunrise.
Makale Area -
1. Patung Yesus
Patung Yesus Buntu Burake.
Patung Yesus tertinggi di dunia saat ini ada di Toraja, yaitu di Makale. Oleh sebab itu saat anda mulai memasuki kawasan Makale patung tsb dapat terlihat dari kejauhan.
Di Tana Toraja juga banyak restoran, baik yang halal maupun non halal.
Salah satu resto yang saya kunjungi adalah Mambo restaurant (ikan non msg), Pizza Kinaya, Celebes Restaurant, cafe Aras, Tropical cafe (thai food), Rimiko restaurant dan makanan 'netral' yaitu ayam penyet Ria. Kecuali Celebes Restaurant, semua resto yg sy sebut diatas terletak di Rantepao, dekat dengan pasar.
Where to stay
Ada banyak hotel dan guest house di Toraja, salah satu yang pernah saya inapi adalah Toraja Heritage Hotel dan Luta Hotel.
Toraja Heritage Hotel terletak dekat dengan objek wisata Rante Karassik.
disini ada kolam renang dan bentuk villa menyerupai tongkonan (ada pula yang dikamar bentuk biasa, tapi saya lebih menyarankan yg di tongkonan saja krn satu dan lain hal :} )
Luta hotel letaknya cukup strategis dengan pemandangan belakang sungai dan dekat dengan pasar, apabila anda mau ikut wisata pasar :)
Kedua hotel ini cukup memuaskan walaupun untuk masalah makanan memang mesti sabar karena butuh waktu agak lama. Dan saran saya, apabila memutuskan untuk bermalam di Toraja, sebaiknya berniat baik baik saja dan jangan banyak melamun ya *well, people with six sense will undertand*
Salah satu sudut Luta Hotel.