Sejuta pesona Manado:
Berkunjung ke Manado saat Natal :)
Berkunjung ke Manado saat Natal :)
"Mobil Avanza itu tiba-tiba menepi ke pinggir sawah. Sekelompok anak muda keluar dan membuka pintu-pintu mobil lebar-lebar. Salah satu dari mereka menyalakan lagu hip-hop yang terdengar keras hingga keluar dari sound systemnya yang sudah diperbarui. Sementara itu keempat temannya yang lain mulai berjoged diluar mobil , mengikuti irama dengan lincahnya, seakan hanya ada mereka, lagu dan tarian mereka."
Ini salah satu kejutan kecil yang bikin saya senyum sendiri saat mengunjungi Manado. Karna hal ini ga lumrah terjadi di tempat asal saya kecuali ada special occassion. Dan ternyata banyak kejutan kecil dari Manado sepanjang saya berkunjung kesana, tidak hanya dari alamnya, tapi juga dari masyarakatnya, saya benar benar melihat gambaran masyarakat yang sebelumnya belum pernah saya lihat :)
Terbuka dan gembira. Mungkin itu yang saya tangkap dari masyarakatnya saat saya berkunjung kesana di saat liburan Natal.
Terbuka dan gembira. Mungkin itu yang saya tangkap dari masyarakatnya saat saya berkunjung kesana di saat liburan Natal.
Saya berkunjung ke Manado pada saat liburan Natal, yaitu pd tanggal 25 desember 2014, di satu sisi ini saat yang agak salah karna tempat makan hits pada tutup :( tapi di sisi lain, kami jadi bisa melihat masyarakat Manado saat merayakan Natal :)
Bandara Sam Ratulangi
Where to go in Manado (3 days only)
Around the City (kota Manado)
Selain menuju tempat wisata seperti Bunaken dan Tondano, di kota Manado nya sendiri ada sejumlah tempat yang bisa kita kunjungi, tapi kami hanya sempat mengunjungi tempat-tempat berikut karena tempat lainnya tutup karna hari Raya :
* Monumen Yesus Memberkati
* Pantai Malalayang
Pantai Malalayang ini bagus pemandangannya saat sunset, dan disini banyak penjual makanan dan minuman juga.
* Saat natal itu kami sempat mampir ke pohon natal tertinggi di Manado, lokasinya tidak jauh dari Manado Town Square (Matos)
The tallest Chritmas tree in Manado ( well maybe the tallest in North Sulawesi ) .
* Manado Town Square . Haha believe it or not saat hari Natal kami makan malamnya disini karna resto resto seafood hits itu pada tutup.
* Where to eat in Manado : Raja Sate Restaurant, Rumah Kopi Gembira Kawangkoan, Hari Hari Cake & Bakery, Rumah Makan Green Garden, Ayam goreng Mawar Sharon (salah satu dari restoran yang buka saat Natal :3 ), dan lain lain yang belum dicoba :))
Ayam goreng Mawar Sharon, difoto karna buka pas Natal :) jus Mawar ini juga rasanya unik tapi enak, campuran alpukat dan buah buah lain :3
* Tempat membeli oleh oleh Grand Merciful Building
Hotel
Kami menginap di Hotel Aryaduta dan puas dengan pemandangan dari hotel ini. Well, makan paginya lumayanlah, tapi view dari kamar dan kolam renang untuk wisatawan yang baru ke Manado sekali ini bagusss..
Ini view kota Manado dari kamar :) Majestic.
view from the pool
Taman Nasional Bunaken
Karena Desember adalah musim hujan dan angin kencang di Sulawesi Selatan, awalnya kami takut kalau perjalanan ke pulau Taman Nasional Bunaken juga mengalami hal serupa, tapi Alhamdulillah, Universe merestui perjalanan ini *yesss*, esoknya cuaca sangat cerah dan ombak tenang, sangat berbeda dengan Sulawesi Selatan yang ombak sedang ganas dan cuaca sering hujan.
Kami menuju Manado dengan glass-bottom boat yang seharusnya berkapasitas hingga 20 orang. Tidak ada kapal kecil lagi karena sedang high season, oleh karena itu harganyapun lumayan merogoh kantong,Biaya kapal (glass bottom boat) menuju Bunaken saat high season ini Rp 1 jt per kapal untuk pp pelabuhan manado- Taman Nasional Bunaken - pelabuhan, tapi kapal bisa digunakan selama mungkin, walaupun akhirnya hanya beberapa jam saja. Jadi tips, mungkin kalau mau naik kapal menuju Bunaken bisa pilih kapal kecil saja atau besar tapi untuk rame-rame (patungan).
Sebenarnya ada dua pilihan tempat untuk berangkat ke Bunaken,yaitu dari Pasar Bersehati atau Marina. Tarif sewa
kapal dari Pasar Bersehati ke Bunaken sekitar Rp. 300.000,- hingga Rp.
400.000,-. Jika kita berangkat dari Marina, sekitar Rp. 600.000,- hingga Rp. 800.000,-. Alternatif lain yang lebih murah, kita
bisa menggunakan kapal tradisional dengan tarif Rp. 50.000,- per orang, tapi kapal tradisional ini baru berangkat ketika penumpang sudah
penuh.
Foto kapal yang kami naiki menuju Bunaken
Foto kapal yang kami naiki menuju Bunaken
On the way menuju Taman Nasional Bunaken, kita bisa melihat pemandangan laut dan gunung yang indah ini.. relax, and enjoy your ride... nikmatnya naik kapal dengan pemandangan ini sambil diiringi dengan playlist lagu favorit di ipod bener bener membuat perjalanan selama 45 menit - satu jam menjadi tidak terasa :)
Dann akhirnya kita sampai di Taman Nasional Bunaken, dan tidak jauh dari dermaga kita dapat melihat pengumuman tarif masuk untuk wisatawan dalam negeri dan luar negeri. Tarif masuk Kawasan Taman Nasional Bunaken untuk wisatawan dalam negeri dan turis asing agak jauh berbeda. Harga tarif masuk untuk wisatawan dalam negeri hanya dibanderol sebesar Rp 7.500,- per orang sedangkan untuk wisatawan asing sebesar Rp 200.000,- per orang. Jauh ya bedanya :)) Memang kalau dilihat dari pendapatan turis asing ini mungkin sangat mampu untuk membayar sejumlah sekian, tapi kalau dilihat dari kebersihan pantai, secara pribadi saya tidak keberatan harga tarif masuk untuk wisatawan dalam negeri juga dinaikkan agar ada tanggung jawab terahdap kebersihan pantai.
Setelah membayar tiket masuk, kita langsung masuk ke kawasan suvenir khas Bunaken dan Manado, disini banyak pedagang yang menjual fridge magnet, gantungan kunci sampai kaus untuk anak dan dewasa dengan range harga Rp10.000,- sampai Rp 80.000,- (mesti bisa nawar ya ;) )
Nah, selain suvenir, disini juga ada tempat makan kecil dimana kita bisa beli minum dan makanan kecil tapi wajib coba seperti pisang goreng dicocol sambal! Aseli enakkk bangettt!
Ini penampakannya :)) :
Ini foto pantai Bunaken, memang kalau dilihat dari pantainya saja mungkin tampak kurang istimewa, tapi mungkin itu karna yang istiewa banget itu ya dalam lautnyaa ..
Jumping off the boat ..
Lagi-lagi, karna untuk liburan kita biasanya berdua dengan dua anak, snorkeling atau diving pasti gantian .. gantian jagain anaknya maksutnyaa hahahaha...ini aja liat mamanya ngilang ke dalam laut dari dalem air masi kedengeran anaknya tereak "mamaa ilangg kemanaa.." :)) hadeehh.. heboh.. :)) Semoga kalean cepet bisa snorkeling dan diving juga ya nakk biar kita bisa sama sama aja snorkeling atau diving berempat *AAmiin*
Lagi-lagi, karna untuk liburan kita biasanya berdua dengan dua anak, snorkeling atau diving pasti gantian .. gantian jagain anaknya maksutnyaa hahahaha...ini aja liat mamanya ngilang ke dalam laut dari dalem air masi kedengeran anaknya tereak "mamaa ilangg kemanaa.." :)) hadeehh.. heboh.. :)) Semoga kalean cepet bisa snorkeling dan diving juga ya nakk biar kita bisa sama sama aja snorkeling atau diving berempat *AAmiin*
oke confession nii.. ini gambar dari kamera underwater saya yang saya foto lagi pake henpon karna kabel datanya ilaaangg huhuhuhuhu *nangis bombay* jadiii yaaa...mohon maap lahir batin yaa fotonya dua dulu aja karna ini infrastruktur ga mendukung :)))) tapi serius benerannya baguss.. :3
Awal snorkeling saya jujur agak serem karna ga seperti di laut lain saya dibawa snorkeling ke daerah palung.. aseli tadinya serem tapi pas diliat liat yaa justru dibagian palung itu coral dan ikannya warna warni nan indah, dibanding yang daerah lebih atas ...ngangeni..;')
Tomohon
Tomohon, dataran tinggi Manado yang udaranya sejuk, disepanjang jalan bisa dilihat penjual bunga.
Foto dibawah ini adalah foto Manado diambil dari Tomohon :)
* Klenteng Ban Hin Kiong, Manado
Klenteng ini a must-visit kalau ke Manado :) Arsitektur dan patung-patungnya sangat menarik, bahkan anak anak saya senang kesana :)
Di kota ini akhirnya kami melihat pada tanggal 26 Desember, keriaan perayaan Natal masyarakat Manado. Disepanjang jalan yang kami lewati (kebetulan jadi macet karna libur natal) masyarakat duduk di depan rumah untuk menunggu tamu yang datang bersilaturahmi, mirip seperti saat lebaran tapi ini nunggunya depan rumah, ada yang duduk duduk sambil gelar minuman juga.. unique, dan tak terlupakan deh :)
Danau Tondano , Manado
Setelah dari Danau Tondano, kami melewati rumah rumah diatas rawa ini , ini salah satu foto rumahnya yang saya naksiirr banget.. Rumah rumah menurut guide kami masih memperlihatkan adanya pengaruh budaya/ gaya Belanda, karna memang miriiiip sama rumah di Belanda..