Panggung terbesar di Indonesia. 200 penari. 120 musisi orkestra.
Pertunjukan Ariah ini sendiri udah berlangsung 28-30 Juni 2013 lalu di Monas.
Tapi pertunjukannya memang spektakuler & sebelumnya saya belum pernah liat monas secantik itu.. berhubung sayang dibuang foto fotonya, saya taruh sini aja ya :3
Buat menuju kursi penonton kita mesti jalan dulu ke dalam monas, atau Naik kereta dari depan monas sampai pintu masuk panggungnya , saya termasuk yang nyoba naik kereta dan ternyata sampai hanya dalam sekejap mata. *kecele niee* *namanya juga usahaa* *hahahh*
Pembukaan Ariah, pakai kembang api .. keren yaa neekkk :3 This is one of the reason why ga bisa merokok selama nonton Ariah, karena banyak bahan yang mudah terbakar, dan kita sudah diperingatkan sebelumnya, sih.
Summary Cerita Ariah
*diambil dari sinopsis brosur aja ya mpook*
Sejak belia, Ariah & saudari perempuannya rajin membantu ibunya, yg dikenal dgn nama mak Emper, krn tinggal di emperan rumah Tuan Mandor.
Kesadarannya untuk keluar dr kemiskinan muncul saat ia tumbuh mjd gadis remaja yg cantik. Ia mengajak teman teman sebayanya utk belajar mengaji, membaca, dan berlatih silat.
Kecantikan Ariah mjd pembicaraan di kampung kampung, banyak tuan tanah kaya yg ingin mengambilnya sbg istri, termasuk Oey Tambah Sia, pengusaha kaya yg gemar plesir untuk mencari gadis jelita. Juga tuan mandor yg memberi mereka tempat bertedug. Tapi Ariah sudah memiliki sendiri tambatan hatinya, Juki, anak pemilik padepokan silat, di tempat Ariah berguru.
Tuan mandor mengancam akan mengisir Mak Emper bila ia tidak setuju mengawinkan Ariah dgnnya. Dan oey Tambah sia, yg terpesona melihat Ariah berupaya dgn cara licik, ia memerinahkan centeng centengnya untuk menculik Ariah.
Sementara itu, pemerintah kolonial belanda memberlakukan tanam paksa & membuat tuan tanah merajalela, petani dinTambin memberontak dan sampai ke kampung Ariah. Dgn kesadaran, Ariahpun mengajak teman-temannya utk berjuang melawan penindasan.
Dalam perjalanan pulang, Ariah dihadang oleh centeng oey tambah sia. Berbekal ilmu silat yg dipelajarinya, Ariah mempertahankan martabat & kehormatannya.
Dalam perkelahian yg tidak seimbang itu Ariah menemui ajalnya, mayatnya diseret dan dibuang oleh Piun & Sura, centeng oey tambah sia, di bilangan Ancol.
Yes this is not a happy ending story, bahkan jadi background cerita si manis jembatan ancol..
Karena nama Ariah dikenal juga setelahnya dengan Mariah..atau Mariam..#getit?
Sejenak, Monas jadi begitu indah *bukan lagu Padi**krik krik* *garinggg* ..tapi beneran deh selama hidup dua puluh sekian tahun di Jakarta , belom pernah liat Monas secantik ini ;') *terharu*
So for me this is one fine gig. koreografi bagus, tata panggung apalagi, spektakulerlah, cuma sayang untuk penonton kelas 1 ini agak kejauhan *eeaa* apalagi pas hari Jumat ternyata di kursi VIP banyak yang masih kosong, makin ngenes deh *dobel eeeaaa*
Bagian koreografi yang paling bagus saat Ariah dan tim tarinya lagi menari buat perayaan Tuan Mandor, disana Ariah nari betawi dgn koreografi keren gile sampe merinding :3
So, semoga after matah ati & Ariah bakal muncul lagi karya karya berikutnya yang semakin bagus, gak cuma dari tim matah ati & ariah tentunya,, tapi dari semua pekerja seni lain di Indonesia *including moi* Semangkaaa! :)
"Tak lama kita kan bersanding bersama
Terbayang dalam pelukan
wahai jelita hati
oh Ariah.. Kubawa dalam mimpi
Oh Ariah.. Kita Kan Bernafas Bersama
hangatkan tidur malam
Dalam ruang Jiwa .. "
No comments:
Post a Comment